Sabtu, 12 November 2011

Bintang Laut yang ada linckii-linckiinya

Posting kali ini buat gaya-gayaan aja sebenere. berhubung gue anak kelautan dan punya blog, jadi seenggaknya paper tugas ini gue upload buat bahan yang nunjukin kalo gue pura-pura sebagai marine scentis
Semoga bermanfaat dan Selamat membaca.!!!


Protoreaster linckii

Echinodermata berasal dari bahasa Yunani “echino” (duri) dan ”derma” (kulit), berarti hewan yang kulitnya berduri (Jasin, 1984). Echinodermata merupakan kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Echinodermata merupakan biota laut dan termasuk hewan bentik. Meskipun begitu, fase larvanya dilewati sebagai biota planktonik. Echinodermata memiliki kelimpahan tertinggi pada daerah karang. Persebarannya sangat luas, mencakup kedalaman dangkal dan dalam, mulai dari daerah kutub hinggan khatulistiwa. Menurut (Romimohtarto, 2001) Dulunya filum ini selalu dijadikan satu dengan Coelenterata dalam klasifikasi hewan, karena bentuknya yang yang simetris meruji. Kesamaanya hanya pada simetri ini saja yang membedakan dua kelompok hewan yang lain. Pada Echinodermata bentuk simetris merujinya hanya pada saat dewasa. Pada larva, bentuknya simetri bilateral. Beda antara keduanya adalah bahwa Echinodermata mempunyai sistem pencernaan lengkap dengan mulut, usus, anus, tidak seperti halnya Coelenterata. Filum Echinodermata ini mencakup jenis-jenis Lili laut, Bintang laut, teripang dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini memiliki sekitar sekitar 7.000 spesies yang masih ada dan 13.000 yang telah punah. Dan berikut sifat umum filum ini menurut (Romimohtarto, 2001) ialah :
1.    Biasanya berbulu-getar dan berisi sel-sel kelenjardan sel-sel indera.
2.    Osikula (ossicle), yakni kerangka yang berupa lempeng-lempeng kapur dalam dinding tubuh dapat berjumlah beberapa, kecil dan tersebar luas dan dapat berukuran besar, jumlahnya besar, kurang lebih tergabung erat menjadi kerangka yang nyata.
3.    Rongga tubuh majemuk, terdiri dari sejumlah ruang, termasuk satu ruang periviseral, satu sistem perihemal, satu sistem sinus aboral, satu sistem pembuluh air, satu vesikula madreporik dan satu sinus sumbu.
4.    Saluran pencernaan bersifat sumbu atau tergulung dan ada yang memiliki divertikula.
5.    Tidak memiliki sistem peredaran darah yang pasti.
6.    Echinodermata merupakan hewan dioseus yang bereproduksi secara seksual terpisah dengan beberapa pengecualian, alat perkembangbiakan sederhana. Telur dan spermatozoa ditebar langsung keluar tanpa bantuan kelenjar-kelenjar tambahan.
7.    Sistem syaraf primitif yang terdiri batang cincin yang bercabang-cabang ke arah radial dan alat pengindera tidak berkembang dengan baik.
Beberapa jenis echinodermata hidup di atas substrat dan ada juga yang mengubur diri di bawah substrat. Beberapa karakteristik filum Echinodermata yang dicirikan dengan sifat radial simetri, memiliki cangkang dalam dan water vascular system. Pada beberapa jenis echinodermata reproduksi juga dapat terjadi secara aseksual, yaitu melalui pembelahan diri.
Filum echinodermata ini terdiri dari lima kelas, yaitu :
Kelas Crinoidea
Kelas Holothuroidea
Kelas Asteroidea
Kelas Ophiuroidea
Kelas Echinoidea.
Lalu pada paper kali ini yang akan kita bahas kali ini ialah Protoreaster linckii, spesies dari kelas Asteroidea. Kelas Asteroidea memiliki sekitar 1.600 spesies. Asteroidea atau yang biasa dikenal dengan nama Bintang Laut, mereka biasanya dapat dijumpai merayap pada batu di pantai laut dengan mulutnya di sisi bawah tubuh. Permukaan atau sisi atasnya karenanya disebut aboral atau abaktial (abactial). Jumlah lengan tergantung pada jenisnya, ada yang berjumlah 4 atau 5 bahkan hingga 40 buah. Mulut yang berada di sisi bawah terletak di tengah-tengah cakram dan anus di atas. Di dekat anus terdapat pintu saring ke sistem pembuluh air yang dinamakan madeporit (madreporite). Di bagian bawah (sisi oral), terdapat celah dalam dan memanjang mulai dari daerah mulut ke ujung masing-masing lengan dalam dua atau empat baris yang dinamakan alur ambulakral (ambulacral groove), pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat penghisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar atau substrat. Asteroidea bergerak dengan lambat untuk memangsa gastropoda, bivalvia, barnacle dan polycaheta. Asteroidea memakan mangsanya dengan cara memecah cangkang mereka, kemudian menghisap isi jaringan mangsanya. Asteroidea juga menggunakan pedicelalriae untuk menangkap mangsanya yang berukuran lebih besar. Beberapa jenis asteroidea juga merupakan suspension feeder, memangsa dengan plankton dan detritus yang menempel pada permukaan tubuh dan dimakan dengan menggunakan silia.
Asteroid pada umumnya merupakan organism gonokoris dengan 2 buah gonad dalam setiap tangan yang dimiliki. Bereproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual, fertilisasi terjadi di luar tubuh. Musim pemijahan terjadi secara annually dengan penaikan suhu sebagai pemicu pemijahan. Sedangkan secara aseksual dengan melakukan regenerasi tangan (autotomy).
Klasifikasi Ilmiah
Protoreaster linckii atau Bintang laut Knoobbed-Merah adalah spesies bintang laut yang terkenal. Berikut Klasifikasi ilmiah dari Bintang laut Knoobbed-Merah.
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Echinodermata
Class           : Asteroidea
Order          : Valvatida
Suboder      : Granulosina
Family        : Oreasteridae
Genus         : Protoreaster
Species       : P. linckii

Nama Binomial
Protoreaster linckii (Brown, 1910 )

Protoreaster linckii atau Bintang laut Knoobbed-Merah adalah spesies bintang laut yang terkenal. Mereka memiliki tubuh yang tebal berwarna dasar abu-abu, salah satu aspek fisik yang benar-benar menakjubkan adalah pada sisi dorsal. Biasanya memiliki lima lengan, beberapa memiliki kurang dan beberapa memiliki lebih banyak. Para Bintang laut Knoobbed-Merah memiliki beberapa tombol atau bintil merah di seluruh tubuh. Tombol-tombol merah ini terhubung satu sama lain dengan bahan merah permukaan seperti kabel, garis lurus kurus yang membuat bintang laut seperti grid. Pada bagian belakang dari Starfish Protoreaster linckii menunjukkan ratusan kaki tabung. Saat remaja, bintik-bintik pada bintang laut ini berwarna warna hijau. Ketika mereka dewasa, mereka mengembangkan tombol-tombol khas berwarna merah runcing. Protoreaster linckii dapat mencapai panjang maksimum sekitar 12 inci.
Protoreaster linckii ini menghuni laut yang relatif dangkal, biasanya sebarannya pada perairan pesisir Samudra Hindia, para Bintang laut Knobbed-Merah juga dapat ditemukan dalam beberapa perairan tropis lainnya, pada kedalaman mulai dari beberapa meter hingga lebih dari seratus meter. Mereka adalah merupakan organisme bentik atau organisme yang tinggal di dasar laut. Bintang laut jenis ini dapat melakukan kerusakan besar untuk terumbu karang, tapi echinoderm yang sedikit berbahaya ini cukup penting untuk rantai makanan laut. Meskipun bintang laut merupakan sumber makanan bagi banyak hewan laut, bintang laut dengan mudah bisa melukai bagian dari ekosistem laut dengan makan komponen kunci, seperti terumbu karang, mereka akan memakannya.
Bintang laut ini merupakan omnivora, makanannya berupa campuran materi hewani dan nabati. Secara khusus ia makan sejenis alga, terutama ketika muda, karena untuk memangsa hewan yang lebih kecil cukup sulit untuk menangkapnya karena gerakan dari bintang laut ini yang lambat. Namun setelah besar Protoreaster linckii cenderung menjadi karnivora, makan makanan yang bervariasi dari spons, karang, moluska dan bahkan kerang yang bergerak lambat.
Semua bintang laut menjadi aktif secara seksual pada usia 12 - 14 bulan. Seperti ikan, bintang laut mulai kawin selama bulan Mei dan Juni. Starfish mereproduksi secara seksual, tetapi tidak bersama-sama bertemunya kelamin. Pembuahan telur adalah secara eksternal. Yaitu dengan cara betina melepaskan jutaan telur dengan diameter satu-dua cm ke laut sementara pria melepas spermanya ke dalam laut juga. Telur dan sperma bertemu, pembuahan lengkap dan blastula terbentuk. Setelah waktu singkat, bentuk blastula yang silia untuk berenang di laut. Tanpa kepala atau otak, blastula dapat menavigasi melalui laut dan mulai membiasakan diri untuk sekitarnya. Blastula tumbuh besar menjadi larva. Larva sekarang memiliki perut sendiri, dengan silia sebagai blastula, di perut bisa menghirup makanan. Setelah beberapa bulan, larva tumbuh menjadi kecil bintang laut. Meskipun bintang laut ini memiliki jenis kelamin, jantan dan betina hewan ini sulit dibedakan bila dilihat dengan mata telanjang. Ini adalah salah satu alasan sangat sulitnya untuk Bintang laut Knoobbed-Merah untuk berkembang biak di penangkaran.


Sumber :
Drs. Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan. Sinar Wijaya. Surabaya.
Nontji, Anugerah. 1993. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
Romimohtarto, K. dan Sri Juwana, 1999, Biologi Laut. P3O – LIPI. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar